Saturday 8 February 2014

Lanjutan: Almanar Part 1

***
...Dari yang Fano katakan dapat diambil pelajaran, bahwa tidak seharusnya Mahasiswa berpangku tangan menunggu, menanti jaminan dari orang lain, sudah saatnya mahasiswa mengolah kreatifiatsnya untuk berkarya lebih kreatif lagi untuk tidak terjebak dalam keadaan yang busuk ini.
Di sisi lain ada tiga mahasiswa yang duduk berdampingan di tepian kelas, sesuai lokasi yang mereka duduki mereka juga memberikan ide dan gagasannya yang kian menepi tak terdengar, mereka tidak memberikan suara sedikitpun entaah apa yang ada dalam pikiran mereka pikirku saat itu. Beberapa saat ramainya kelas akan cita-cita dan rencana hari esok telah usai dibicarakan dan kelas dibubarkan dengan materi perkenalan mata kuliah dan kontrak belajar.
Pada minggu-minggu pertama kuliah hal kurang efektif itu terus berulang, hingga tiap dosen pada tiap mata kuliah sudah mengenalkan mata kuliahnya. Sampailah pada tahap yang membuat mahasiswa menentukan pilihannya untuk menjadi mahasiswa aktif, pasif atau tidak keduanya dengan tidak peduli. Kuliah perdana di semester I waktu itu dimulai. Ada sedikit perasaan senang, kaget, tertantang juga, dalam hati ku berkata:
"Ini saatnya ini saatnya.." iya saatnya untuk menjadi mahasiswa aktif, entah mengapa aku tertarik untuk berbicara di depan orang banyak. Menyusun, kata demi kata pada imajinasi untuk nanti ditanyakan atau diuraikan ke dalam kalimat yang indah, akademis, dan membuat sedikit lukisan senyum pada raut muka dosen, harapanku.

Tuesday 4 February 2014

Lanjutan: Almanar Part 1

Oleh: Thoriq Tri Prabowo
***
...Iya pemaparan mengenai Haris di atas adalah informasi kecil yang saya dapatkan dari pertemuan pertama dengan Haris, yang hingga akhir OSPEK masih saya nobatkan menjadi satu-satunya teman yang bisa saya ajak ngobrol.
Berawal dari kesamaan tinggi badan dan kelompok dalam OSPEK ini saya dan Haris mulai berteman, bertukar nomor HP, saling memberitahu alamat kos, dan kadang-kadang saya mengunjungi kosnya yang terletak di gang sempit dekat kampus, yang jika untuk masuk ke gang kosnya mesin motor harus dimatikan, berarti saya harus mendorong sekitar 50 meter setiap main ke kosnya.
Haris adalah pribadi yang cukup visioner, dia memandang masa depan dengan penuh estimasi dan penuh perhitungan. Pada awal-awal kuliah dia sempat mengajari saya bagaimana mengelola keuangan, bagaimana berhemat di tanah rantau, sampai bagaimana mencari makanan dan ilmu gratis gratis pada kajian-kajian di sore hari yang diselenggarakan komunitas tertentu. Dia juga mengajari saya untuk menjadi mahasiswa kupu-kupu, apa itu mahasiswa kupu-kupu? Yaitu istilah Haris menyebut mahasiswa yang kerjaannya hanya kuliah-pulang kuliah-pulang saja. Semua pelajaran yang Haris ajarkan selalu saya perhatikan dengan seksama tetapi tidak saya laksanakan meskipun yang Haris ajarkan adalah tips-tips mengenai kebaikan, karena sangat bertentangan dengan pribadi saya, sehingga sangat sulit untuk dipraktekkan. Saya cenderung ceroboh, berperilaku spontan atau tidak terlalu pintar berencana dan sering melakukan sesuatu secara spontan, jarang ambil pusing, dan tidak mau repot sungguh pribadi yang jelek.

Di balik perbedaan tersebut kami berdua memiliki kesamaan, yaitu doyan film barat dan kadang-kadang menganalisis Bahasa Inggris untuk dipraktekin di dunia nyata, dan benar Haris telinganya lebih jernih, dia banyak menyaring kutipan-kutipan keren di dalam film. Selain itu ternyata kami juga memiliki sedikit kesamaan dalam selera musik yang kami dengarkan, yaitu musik-musik bergenre rock steady seperti Sublime, Shaggydog, Souljah dan lainnya. Pada masa itu saya masih ingat boyband dan girlband belum seheboh sekarang ini.

Perlunya Bahan Bacaan yang Menarik


Berbicara tentang belajar tidak bisa dilepaskan dari membaca. Karena memang sampai saat ini membaca merupakan metode belajar yang cukup efektif untuk digunakan. Banyak himbauan untuk membaca, baik di dinding sekolah, tempat umum, atau bahkan di ruangan pribadi ditempel untuk menumbuhkan minat membaca tersebut. Karena dengan membaca akan banyak pengetahuan yang diserap, begitulah harapannya.
Namun kenyataannya sedikit sekali yang mau membaca, baik anak – anak hingga dewasa pun enggan melakukan kegiatan yang bermanfaat tersebut. Berbagai jenis bahan bacaan, mulai dari buku teks yang terdapat di lingkungan akademik sampai dengan buku komersial yang sifatnya menghibur, masih kurang diminati di Indonesia. Dibuktikan dengan Laporan Human Development Report  tahun 2008/2009 yang dikeluarkan UNDP, menyatakan minat membaca masyarakat di Indonesia berada pada peringkat 96 dari negara di seluruh dunia. Kondisi ini sejajar dengan Bharain, Malta dan Suriname.

Preface Almanar Part 1

Oke perkenalkan nama saya Thoriq Tri Prabowo, saya biasa dipanggil Thoriq, Thor (Bukan Dewa Pemegang Palu Listrik) dan beberapa memanggil Riq saja. Dalam postingan kali ini saya akan menceritakan pengalaman muda saya bersama teman-teman saya tercinta.
Layaknya berinteraksi dengan orang baru, pasti manusia yang baru saja kenal akan berinteraksi dengan canggung. Tak terkecuali saya dan teman-teman baru saya di kampus baru saya. Salah satu universitas negeri di kota Yogyakarta. Datang jauh-jauh dari wilayah yang cukup terisolir dari kota kecil Temanggung Jawa Tengah yang berjarak kurang lebih 100 km hanya untuk mengais ilmu di Kota Pelajar, saya membawa segudang tekad, rencana, ambisi, idealisme dan cita-cita yang tinggi yang mungkin tidak dipahami oleh beberapa orang yang tidak merasakan kehidupan saya. Oke cukup berbicara mengenai hal yang abstrak dan berbelit-belit, langsung saja cerita di Kota Budaya, Kota penuh kenangan ini akan saya mulai.
Sore itu perasaan yang bercampur aduk mulai masuk ke otak saya yang akal itu berusia 18 tahun. Pasalnya setelah dinyatakan diterima di kampus idaman saya langsung membooking kamar kos yang sebenarnya saya sendiri kurang menyukainya karena lokasinya yang rada kumuh bersebalahan dengan selokan yang jika hujan airnya kadang meluap dan pasti bau lumpur menyengat hidung. Tapi bagaimana lagi sayang juga uangnya jika saya mengurungkan niat untuk tidak jadi mengambil kamar tersebut, lagian mencari sewaan kos bulanan yang harganya lumayan rada susah, jadi saya mantapkan untuk mengambil kamar tersebut. Singkat cerita saya menginap sendiri di kamar nomor 8, nyaris di tepian ruangan yang berbentuk lorong itu, agak seram tapi saya tetap menutup mata hingga pagi datang.

Monday 3 February 2014

Pentingnya Pendidikan Politik

Sebentar lagi Indonesia akan menghadapi pemilu (pemilihan umum). Pemilu merupakan bukti bahwa Negara ini adalah Negara yang demokratis, tak terkecuali dalam pemilihan pemimpin bangsa. Agenda rutin lima tahunan ini direncanakan akan dilaksanakan pada bulan April tahun 2014. Seperti yang tertera dalam situs resmi pemilu 2014 (http://www.pemilu.com/pemilu-2014/) pemilu akan dilaksanakan dua kali yaitu Pemilu Legislatif pada tanggal 9 April 2014 yang akan memilih para anggota dewan legislatif dan  Pemilu Presiden pada tanggal 9 Juli 2014 yang akan memilih Presiden dan Wakil Presiden.

Masing-masing partai politik peserta pemilu pun sudah mempersiapkan calon yang akan dijagokan, sehingga selanjutnya hanyalah tugas rakyat dalam memilih pemimpin yang dianggap tepat. Sedikitnya ada sekitar 12 partai politik yang mengikuti pemilu, diantaranya adalah: Partai Nasdem, PKB, PKS, PDIP, Partai Golkar, Partai Gerindra, Partai Demokrat, PAN, PPP, Partai HANURA, Partai Bulan Bintang dan PKPI. Sedangkan yang akan diisukan menjadi calon presiden diantaranya adalah Dahlan Iskan, Gita Wirjawan, Hayono Isman, Joko Widodo (Jokowi), Jusuf Kalla, Megawati Sukarnoputri, Prabowo Subianto, Pramono Edhie Wibowo, Rhoma Irama, Wiranto. Calon presiden yang berasal dari latar belakang profesi yang berbeda membuat pemilihan umum tahun ini menjadi ramai untuk diperbincangkan.

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...