Monday 30 April 2012

Mereka Bilang Saya Aneh

Oleh: Thoriq Tri Prabowo/10140021/IPI/IDKS A
Hal yang sangat sulit untuk menjatuhkan piliihan ketika ada pertanyaan sebenarnya apa yang paling menonjol dari saya (penulis)? Dan kedua pilihan mutlak itu adalah garing dan aneh. Hal itu tidak semata-mata terjadi sejak 11 minggu yang lalu (Ingat perkuliahan pertama semester IV). Tapi entah sejak kapan tepatnya saya tidak ingat (Dicari pada buku catatan juga tidak ada). Apa karena wacana garing nan aneh saya ini kah saya dikategorikasn sebagai makhluk yang aneh? Atau karena sesuatu yang saya sebut keren itu menjadi aneh di telinga mereka? Oh iya, sebelumnya belum saya jelaskan definisi keren menurut versi saya.
Dan berikiut adalah penuturan saya saat diwawancarai oleh laptop saya sendiri (Dengan menggunakan software bajakan multi fungsi yang berguna untuk merubah perintah manual menjadi sebuah susunan huruf digital non cetak). Beliau bercakap perihal definisi keren:

Tuesday 24 April 2012

Jejaring Sosial dan Bermacam-Macam Madzhab Penulisan Status

Oleh: Thoriq Tri Prabowo/10140021/IPI/IDKS A
Tak begitu marak dibicarakan penulis sempat frustasi karena blog yang ditulisnya memang benar-benar telah mencapai tahap “benar-benar garing luar biasa”. Kendati demikian ia tak kunjung henti menyuarakan wacana-wacana garingnya yang seperti sebuah investasi di perusahaan bonafide semakin hari semakin bertambah, garingnya. Karena tak begitu menyukai makanan yang berbau seafood, maka penulis memilih untuk menulis sebuah wacana lagi seputar dunia informasi dalam konteks sosial, khususnya jejaring sosial. (tidak nyambung).
Jejaring sosial yang sangat popular digunakan dari masyarakat awam sampai masyarakat sadar informasi menurut versi penulis adalah facebook, dan beberapa tahun terakhir ini telah ada terobosan baru, yaitu twitter. Disebut jejaring sosial karena programmer si pembuat jejaring sosial tersebut dengan segala ilmu yang ia miliki merancang sebuah sistem pertemanan yang bahkan bisa mengubah status relationship kapan saja. Pengguna diposisikan seperti masyarakat yang terkumpul dalam sebuah forum dan di dalamnya terdapat interaksi sosial. Secara singkat itu saja.
Lalu apa benar jejaring sosial menyelesaikan segala masalah kita? Seperti yang kita ketahui bahwa yang bisa menyelesaikan masalah tanpa masalah hanyalah Tuhan dan pegadaian. Namun semakin kesini jejaring sosial mencoba menekuni profesi yang berhubungan dengan pemberian solusi tersebut. Sangat mencurigakan, apakah jejaring sosial akan berpindah profesi menjadi pekerja sosial atau seorang konsultan? Hal itu tidak pernah kita ketahui, karena lagi-lagi hanya Tuhan dan jejaring sosial yang mengetahuinya.

Tuesday 17 April 2012

SIKLUS: Mahasiswa Labil Menuju Gelar Baru (ABABIL)

Oleh: Thoriq Tri Prabowo/10140021/IPI/IDKS A
Pergantian tahun tanpa terasa selalu berganti dengan sendirinya setiap tahunnya (bukan setiap bulan). Dan efek dari pergantian tahun itu bermacam-macam, akan sangat terasa jika pergantian tahun semacam pergantian tahun ajaran. Jika hal itu dibicarakan maka akan menjadi sebuah diskusi bermutu bagi yang mendiskusikannya. Karena pergantian tahun itu selalu ke depan dan tak pernah ke belakang. Orang-orang dengan tipe pemiikiran positif, optimis, pekerja keras dan semacam itu akan menimpali takdir pergantian waktu ini dengan sebaik mungkin, karena ia menyadari betapa berharganya waktu ketika sebuah kesempatan emas selalu mengiringinya. Lain haknya dengan orang yang tidak memiliki pemikiran tersebut, mereka memiliki kecenderungan mengunci rapat kamar kos/kontrakan/atau kamar kandung (disebut kamar kandung karena mengadopsi istilah “anak kandung” yang berarti anak yang sesungguhnya). Mereka memilih membuang waktu berharganya untuk tidur, tanpa melakukan apapun dengan kondisi sadar, tanpa pengaruh alkohol, minum-minuman keras, ataupun pengaruh soto, dan bakso.
Hal ini bukan tentang berapa harga soto, atau apa bahan pembuat bakso, bukan itu. Tetapi tentang waktu yang telah berlalu, waktu yang sedang berjalan seiring nafas kita, dan waktu yang akan datang yang selalu siap untuk kita jemput (sistem waktu antar-jemput). Mari berbicara secuil kenyataan tentang dunia perkuliahan dari kacamata mahasiswa rantauan sang penjemput waktu. Dan lingkaran setan pun bermula. Berikut merupakan siklus emosi mahasiswa labil sampai dengan tiba di semester 4.
Part I
Semester ganjil pertama masuk dunia perkuliahan bagi mahasiswa rantau bukanlah hal yang mudah. Perlu banyak penyesuaian dalam proses pengenalan lingkungan, pencarian teman, pencarian brand baru karena sangat berpotensi jika seorang mahasiswa baru mendapat predikat yang berbeda dari predikat yang sebelumnya hanya dengan pembawaan bicara yang sedikit elegan dan berwibawa. Dan masih banyak penyesuaian lainnya. Semester satu selalu diliputi rasa disiplin baik dalam perkuliahan, pergaulan, dan disiplin dalam menjaga image yang telah dibangun sejak pertama menginjakkan diri ke perguruan tinggi guna merubah brand seperti yang telah dijelaskan tadi. Nomor HP demi nomor HP dikoleksi (kolektor nomor HP bisa juga disebut numero hapeotelist: Thoriq MMdM 2012) dengan harapan tidak ketinggalan info. Dengan harapan juga sesampainya ke rumah/kost ada SMS dari Unknown number dan menanyakan tugas kuliah yang padahal sudah jelas-jelas dijelaskan secara jelas dalam perkuliahan. Fase ini terjadi sekitar satu bulan pertama, dan bulan ke-2 sampai dengan bulan ke-6 semua perkuliahan hampir berjalan lancar, dengan 100% prosentase kehadiran mahasiswa semester pertama membanggakan IPnya (Indeks Prestasi bukan Iwak Peyek). IP tersebut biasanya berkisar: 3 koma sekian-sekian. Cerita berlanju ->

Monday 9 April 2012

Supporter sepak bola, Girlband, dan Banci

Oleh: Thoriq Tri Prabowo/10140021/IPI/IDKS A

Sebenarnya apa korelasi di antara ke-tiganya? Secara sekilas ke-tiganya tak pernah berhubungan sama sekali, atau bahkan dua kali, terlebih tiga kali dan seterusnya. Ketiga elemen tersebut akan terasa hubungannya jika di sela-sela istilah di atas kita bubuhkan suatu kejadian yang akan memudahkan pemahaman perihal keterkaitan di antara ke-tiganya. Supporter sepak bola adalah seorang manusia biasa yang bisa kita golongkan menjadi dua jenis. Yaitu supporter sepak bola laki-laki dan supporter sepak bola perempuan. Tentunya mereka makan dan minum, dan beraktifitas layaknya manusia biasa. Girlband adalah sebuah grup vocal yang tidak bisa kita golongkan berdasarkan jenis kelaminnya. Karena girlband dipastikan hanya memiliki satu jenis kelamin, yaitu perempuan. Terkadang mereka menyanyi dengan suara dan hebatnya bisa menyanyi tanpa suara juga [kadang-kadang]. Sedangkan banci juga merupakan seorang manusia biasa seperti halnya supporter sepak bola dan girlband. Hanya saja banci merupakan sebuah pilihan yang dijatuhkan oleh laki-laki tulen untuk merubah kodratnya agar menyerupai perempuan. Entah dari segi fisik ataupun batinnya. (bukan berdasarkan pengalaman pribadi).

Wednesday 4 April 2012

Jujur itu Keren, tidak Jujur itu tidak Keren

Oleh: Thoriq Tri Prabowo/10140021/IPI/IDKS A

Apa itu berbohong? Ada pepatah yang mmengatakan bahwa “lebih baik jujur walaupun itu menyakitkan, daripada manis ternyata hanya kebohongan belaka”. Masih relevankah pepatah itu di era informatika ini? kenyataannya banyak orang lebih memilih untuk tidak jujur. Melakukan kegiatan tidak jujur bisa disebut juga dengan kegiatan “berbohong”. Tidak perlu dibahas lebih lanjut tentang padanan kata atau sininimnya karena hanya akan menyita waktu. Siapa yang melakukannya? Lalu pertanyaan berikutnya adalah siapa saja yang melakukan suatu kebohongan? Pertanyaan tersebut adalah pertanyaan standar untuk mengetahui siapa yang melakukan kegiatan itu secara universal tanpa ada kespesifikan lokasi, waktu, atau golongan tertentu. Pelaku kebohongan terbesar di seluruh dunia tidak lain tidak bukan adalah seorang Pembohong. Karena tidak mungkin jika penyanyi, dokter, atlet renang, ataupun penari suffle dance berbohong.
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...