Oleh: Thoriq Tri Prabowo
Oke nih, saya share lagi makalah kulaih saya dulu mengenai Sistem Jaringan dan Kerjasama Toko Buku di wilayah Yogyakarta, silakan share, unduh, kopi atau paste boleh saja kok, monggo..
Pendahuluan dulu yak!
Toko Buku Social Agency Baru Ambarukmo terletak di Jl. Laksda. Adisucipto No. 22. Toko tersebut bukan satu-satunya toko buku Social Agency karena masih terdapat dua cabang toko buku lagi. Kantor pusat tersebut didirikan pada tanggal 22 Mei 2002 dan kebanyakan orang di Yogyakarta sudah sangat familiar dengan nama ini karena toko buku ini terkenal dengan kelengkapan di segi koleksi dan keunggulan dari toko buku lainnya di sekitar kota Yogyakarta, yaitu kelengkapannya pada koleksi buku tentang agama Islam, dan dijadikan juga sentral kulakan buku-buku islam khususnya untuk pendidikan tingkat perguruan tinggi bahkan sampai luar kota Yogyakarta.
Buku adalah sumber informasi yang
eksistensinya bertahan sangat lama meskipun di era globalisasi ini kemajuan
teknologi semakin pesat tetapi buku masih menjadi sumber informasi yang
dipercaya dan digunakan oleh banyak pembacanya sebagai sumber informasi dan
referensi yang terpercaya. Toko buku
adalah sebuah tempat, dapat berupa bangunan
atau ruang, yang di dalamnya menjual berbagai jenis buku
yang tersusun rapi di rak-rak buku dan alat-alat yang terkait dengan buku itu
sendiri. Saat ini berkembang pula toko buku online yang tidak mempunyai
bangunan, toko buku diskon, dan toko buku dalam bentuk lain. Toko buku sangat
berperan penting dalam masalah inni, karena took buku ppada hakikatnya juga
menyediakan informasi meski tujuan utamanya adalah mendapat keuntungan tetapi
toko buku juga berjasa dalam kemudahan dan akses informasi di era ini.
Toko Buku Social Agency Baru Ambarukmo terletak di Jl. Laksda. Adisucipto No. 22. Toko tersebut bukan satu-satunya toko buku Social Agency karena masih terdapat dua cabang toko buku lagi. Kantor pusat tersebut didirikan pada tanggal 22 Mei 2002 dan kebanyakan orang di Yogyakarta sudah sangat familiar dengan nama ini karena toko buku ini terkenal dengan kelengkapan di segi koleksi dan keunggulan dari toko buku lainnya di sekitar kota Yogyakarta, yaitu kelengkapannya pada koleksi buku tentang agama Islam, dan dijadikan juga sentral kulakan buku-buku islam khususnya untuk pendidikan tingkat perguruan tinggi bahkan sampai luar kota Yogyakarta.
Sebuah
perusahaan tidak akan mampu berdiri sendiri dalam menjalankan usahanya, di
tengah persaingan pasar yang begitu ketat dan kerasnya, butuh kerjasama dengan pihak-pihak
terkait untuk terus berjalan lancar, dan sistem kerjasama harus diperhitungkan
tentang bagaimana sistem, dengan siapa, proses, hambatan dan kemudahannya agar
dalam menyusun strategi perencanaan kerjasama hasilnya maksimal dan sesuai
dengan yang kita harapkan.
Social Agency
Baru adalah sebuah toko buku yang mempunyai banyak cabang di Yogyakarta yang
berpusat di jalan Laksda Adisucipto. Relasinya terdapat dimana-mana seperti
halnya penerbit, instansi pendidikan, perpustakaan, toko buku yang lain, dan
badan usaha lainnya.
Sistem jaringan
yang digunakan oleh toko buku Social Agency Baru bermacam-macam sebagai contoh,
pelayanan pembelian buku oleh konsumen. Konsumen dapat langsung datang ke toko
buku atau juga bisa memesan secara online (email, fax, atau pesan langsung ke
web social agency www.socialagencybaru.com). Social agency adalah toko buku yang sudah berbasis
teknologi seperti halnya dalam pencarian buku konsumen bisa mengakses di OPAC.
Kerjasama yang
dilakukan oleh toko buku social agency yang notabenya toko buku sentral khusus
buku islam di wilayah Yogyakarta bermacam-macam, toko buku ini menjalin
hubungan langsung dengan penerbit seperti Mizan, Rajawali Prezz, Gemain Prezz.
Penerbit memberi informasi langsung baik secara online, via telefon atau fax
untuk memberitahu bahwa ada terbitan baru, agar Social Agency langsung
memesannya untuk dijual/distribusikan ke pasaran.
Seperti yang
tertulis di atas, Social Agency juga melakukan kerjasama dengan Perguruan
Tinggi Islam seperti halnya STAIN, STAIS, UIN dan lainnya, kerjasama dengan
instansi pendidikan perguruan tinggi ini biasanya langsung kepada perpustakaannya, atau terkadang jika
fakultas memesan buku tertentu, Social Agency juga menyediakan buku umum non
islam. Pengalaman yang pernah dijalani Social Agency, yang dirintis oleh
pendirinya Bapak Tono fm berawal dari pengalaman beliau menjalankan bisnis toko
buku di koperasi mahasiswa di UIN Sunan Kali Jaga selama kurang lebih 10 tahun,
pengalaman ini menjadi bekal penting beliau dalam usaha penjualan buku. Seperti
kata pepatah sedikit demi sedikit lama-lama menjadi bukti, hal itu pulalah yang
terjadi Bapak Tono, yang dahulunya hanya bermodal sbidang tanah yang terletak
di KOPMA (sekarang) beliau memasarkan buku dari pembelinya mulai dari satu
orang hingga sekarang berdiri toko buku yang tegak menentang langit di jalan
Laksda Adisucipto yang sudah mempunyai banyak pelanggan dan banyak relasi
tentunya.
Toko buku ini
adalah toko buku yang sangat menghargai kerjasama, tak terkecuali kerjasama
dengan individu, seseorang yang mempunyai potensi untuk berwirausaha punya
peluang untuk untuk menjalin kerjasama dengan Social Agency terutama di bidang
marketing (pemasaran). Sehingga tercipta jalinan kerja sama yang lebih besar, yang sangat
berdampak positif pada toko tersebut dan juga memberi keuntungan kepada
individu yang menjalin kerjasama dengan toko tersebut.
Kemajuan
teknologi sangat berpengaruh pada kemajuan Social Agency ini, terutama pada
bidang pemasaran, promosi, dan kerjasama anatr toko buku dan instansi terkait.
Siring perkembangan zaman dan kemajuan teknologi sosial agency juga mencoba
menerapkannya dalam pembangunan pemasaran mereka, seperti menggunakan web
sebagai pelayanan online yang mampu melayani para pelanggan sehingga pelanggan
tidak harus datang ke toko buku, namun mendapatkan buku yang di inginkan pada
waktu itu juga, yaitu dengan pesan antar.
Pelanggan yang
selalu mencari dan membutuhkan informasi akan selazlu datang ke toko buku ini
untuk mencari informasi yang duibutuhkannya sehingga eksistensi toko buku ini
terus berlanjut hingga sekarang, pelanggan ini bisa disebut sebagai pelanggan
tetap karena diantara keduanya sudah terjalin kepercayaan.
Tidak adanya
SOP (prosedur) yang efektif di dalam toko buku ini menjadikan pegawai-pegawai baru yang masih amatir di
dalam penjualan buku akan menimbulkan banyak kesalahan dan sang pemimpin harus
menyediakan waktu ekstra untuk memberikan pengarahan kepada pegawai-pegawai
baru ini.
Kurangnya
informasi dari pelanggan menyulitkan petugas dalam membantu mencari buku yang
diinginkan pelanggan tersebut. Instruksi, kata kunci, dan poin utama yang
digunakan dasar pencarian pada OPAC juga harus jelas karena sistem otomasi juga
memerlukan kata kunci yang setidaknya bisa dilacak oleh OPAC tersebut.
Kekurangan dan keterbatasan
koleksi yang masih belum bisa dipenuhi
permintaan pelanggan secara maksimal, kurangnya sumber buku menjadikan sedikit
banyak permintaan yang tidak terpenuhi, hal ini yang masih terus di kembangkan
penyelesaiannya dengan banyak menjalin kerjasama dengan banyak instansi dan
pihak-pihak yang terkait dengan perbukuan.
No comments:
Post a Comment