Oleh: Thoriq Tri Prabowo
Mungkin bisa dikatakan entri ini adalah entri sequel dari
judul pada minggu sebelum-sebelumnya, tentang mengolah hasil pertanian kopi. Ya,
tepat sekali tidak direncana ternyata agenda saya pagi hari ini sebagai
mehasiswa pengangguran di rumah mendapatkan tugas untuk menjadikan kopi kering
menjadi kopi bubuk yang siap konsumsi sebagai wedang kopi.
Oke, jika ending pada entri yang sebelumnya adalah menjemur kopi sampai kopi kering. maka ini adalah lanjutannya, yang berarti kopi telah kering dan siap untuk melewati tahap selanjutnya, yaitu di sangrai, lihat di samping propertinya. Doesn't think what the tool to make a coffe?
Langkah yang kedua setelah kopi berwarna kehitaman, langsung saja, tuang kopi ke wadah yang lain dengan maksud untuk mendinginkannya. Pendingin/kulkas bukan rekomendasi yang baik. Ohya sedikit bocoran bagi si penggoreng akan mempunyai efek samping, yaitu aroma yang keluar dari biji kopi bakar yang khas, entah darimana si penggoreng akan beraroma seperti kopi, tetapi meskipun begitu, jangan jadikan si penggoreng sebagai minuman.
Periksa ulang apakah kopi sudah benar-benar siap untuk dijadikan kopi bubuk atau belum. Untuk memastikan kematangannya bisa dengan digigit atau dengan menghancurkannya [tidak perlu menggunakan buldoser atau semacamnya], cukup menggunakan alat tradisional muthu dan cobek jika ada, jika tidak cukup batu dengan batu, so simple isn't it?.
Oke, setelah diperiksa ulang taburkan garam kedalam biji kopi yang sudah siap untuk digiling, mitos mengatakan jika garam dapat menawar segala macam racun [bukan termasuk racun tikus]. untuk mencegah efek racun yang terdapat dalam kopi yang padahal sejauh ini saya fine-fine saja minum kopi, para pendahulu penggoreng menaburkan garam kedalam biji kopi matang. Look at!
Setelah itu baru siap untuk digiling dan dibubukkan, namun apes hari ini saya belum bisa mendapatkan gambar dari mesin penggiling karena kebetulan lagi tutup. Kalo begitu akan saya coba downloadin saja. You can imagine what a tool I'll show at you!
Nah setelah selesai digiling, maka bentuk kopi akan menkjadi seperti ini nih, look like black powder whoahaha! gambar disamping adalah gambra kopi bubuk yang sudah dikemas siap jual, atau siap konsumsi tinggal tuangkan sesendok dan tambahkan juga gula sesuai selera maka jadilah wedang kopi ireng selamat mencoba nak!
Langkah yang kedua setelah kopi berwarna kehitaman, langsung saja, tuang kopi ke wadah yang lain dengan maksud untuk mendinginkannya. Pendingin/kulkas bukan rekomendasi yang baik. Ohya sedikit bocoran bagi si penggoreng akan mempunyai efek samping, yaitu aroma yang keluar dari biji kopi bakar yang khas, entah darimana si penggoreng akan beraroma seperti kopi, tetapi meskipun begitu, jangan jadikan si penggoreng sebagai minuman.
Periksa ulang apakah kopi sudah benar-benar siap untuk dijadikan kopi bubuk atau belum. Untuk memastikan kematangannya bisa dengan digigit atau dengan menghancurkannya [tidak perlu menggunakan buldoser atau semacamnya], cukup menggunakan alat tradisional muthu dan cobek jika ada, jika tidak cukup batu dengan batu, so simple isn't it?.
Oke, setelah diperiksa ulang taburkan garam kedalam biji kopi yang sudah siap untuk digiling, mitos mengatakan jika garam dapat menawar segala macam racun [bukan termasuk racun tikus]. untuk mencegah efek racun yang terdapat dalam kopi yang padahal sejauh ini saya fine-fine saja minum kopi, para pendahulu penggoreng menaburkan garam kedalam biji kopi matang. Look at!
Setelah itu baru siap untuk digiling dan dibubukkan, namun apes hari ini saya belum bisa mendapatkan gambar dari mesin penggiling karena kebetulan lagi tutup. Kalo begitu akan saya coba downloadin saja. You can imagine what a tool I'll show at you!
Nah setelah selesai digiling, maka bentuk kopi akan menkjadi seperti ini nih, look like black powder whoahaha! gambar disamping adalah gambra kopi bubuk yang sudah dikemas siap jual, atau siap konsumsi tinggal tuangkan sesendok dan tambahkan juga gula sesuai selera maka jadilah wedang kopi ireng selamat mencoba nak!
No comments:
Post a Comment