Oleh: Thoriq Tri Prabowo
Mungkin judul diatas membuat anda bertanya-tanya, dan
mungkin juga tidak. Karena semua kemungkinan bisa saja terjadi di dunia ini
atas kehendak Allah Swt. Nah jika anda bertanya, maka saya akan mencoba
menjawabnya dengan apa yang saya ketahui, dan memang itu terserah saya terlebih
ini adalah akun blog saya. Sesungguhnya anda bertanya pun jawabannya tidak akan
obyektif, karena memang sengaja saya tidak obyektifkan.
Daripada menerusakan wacana diatas, saya memutuskan untuk tidak
menerusakannya, dan mulai mengetik paragraf kedua. Di sebuah dusun yang sangat
terpelosok dan terisolir, Ngercosari itulah namanya sebuah dusun di sebuah
planet aneh. Tidak terdapat sebuah lembaga/organisasi apapun yang terstruktur
dengan rapi. Tetapi mampu melaksanakan kegiatan rutin we called that “selapanan”. Ya sebuah pengajian yang berganti-ganti
tempat (dusun). Dan kebetulan dusun saya hari ini menjadi tuan rumahnya.
Ibu-ibu mulai masak bersama, dan dengan sekejap makanan pun
mulai terbentuk bentuknya. Beberapa makanan yang akan disajikan adalah ayam
goreng, tempe goreng, dan yang lainnya. Menggunakan kekuatan dua tungku
sekaligus, bisa dilihat di samping. That’s
so amazing, isn’t that?.
Beberapa makanan ringan seperti agar-agar juga tak lupa ibu-ibu
buat guna hidangan penutup. Agar-agar tersebut dibuat bahkan malam sebelum
acara inti dimulai yang berarti tadi malam, dan tidak ada penggilamn secara
formal (undangan) atau siaran di towa, that’s
not too important to make a worship!. Ya karena mungkin memang ini acara
amal, jadi sangat diharapkan kehadiran karena keikhlasannya.
Beberapa perlengkapan seperti gelas, piring, sendok dan
lainnya pun ikut disiapkan dengan modal meminjam milik RT, dan RT sebelah,
karena tidak cukup. Dan saya sebagai penulis pun ikut turun langsung ke
lapangan, dengan menggiring secara zig-zag saya mencetaak gol [ternyata salah
cerita]. Ya, saya ikut membantu dengan mancari pinjaman ke RT sebelah dan
akhirnya dengan gagah, saya gagal.
Ya, makanan sudah
siap. Jumlah hidangan [racikan] sekitar 100 porsi. Dan jangan dilupakan saya
ikut terjun bebas. Maksudanya terjun langsung membantu belanja, masak, dan
lainnya. Saya membantu dan itu bukan hal yang mudah. Setelah semua tersaji kami
bekerjasama untuk menurunkan makanan ke peserta pengajian yang jumlahnya begitu
banyak. Kami sadar kerjasama dalah poin penting untuk mencapai sebuah tujuan
bersama yang bersar. Work in group with a different skill I think that’s better
than a single cool hand.
No comments:
Post a Comment