Tuesday 4 September 2012

Kompak!

Mungkin judul diatas membuat anda bertanya-tanya, dan mungkin juga tidak. Karena semua kemungkinan bisa saja terjadi di dunia ini atas kehendak Allah Swt. Nah jika anda bertanya, maka saya akan mencoba menjawabnya dengan apa yang saya ketahui, dan memang itu terserah saya terlebih ini adalah akun blog saya. Sesungguhnya anda bertanya pun jawabannya tidak akan obyektif, karena memang sengaja saya tidak obyektifkan.
Daripada menerusakan wacana diatas, saya memutuskan untuk tidak menerusakannya, dan mulai mengetik paragraf kedua. Di sebuah dusun yang sangat terpelosok dan terisolir, Ngercosari itulah namanya sebuah dusun di sebuah planet aneh. Tidak terdapat sebuah lembaga/organisasi apapun yang terstruktur dengan rapi. Tetapi mampu melaksanakan kegiatan rutin we called that “selapanan”. Ya sebuah pengajian yang berganti-ganti tempat (dusun). Dan kebetulan dusun saya hari ini menjadi tuan rumahnya.
Ibu-ibu mulai masak bersama, dan dengan sekejap makanan pun mulai terbentuk bentuknya. Beberapa makanan yang akan disajikan adalah ayam goreng, tempe goreng, dan yang lainnya. Menggunakan kekuatan dua tungku sekaligus, bisa dilihat di samping. That’s so amazing, isn’t that?.

Beberapa makanan ringan seperti agar-agar juga tak lupa ibu-ibu buat guna hidangan penutup. Agar-agar tersebut dibuat bahkan malam sebelum acara inti dimulai yang berarti tadi malam, dan tidak ada penggilamn secara formal (undangan) atau siaran di towa, that’s not too important to make a worship!. Ya karena mungkin memang ini acara amal, jadi sangat diharapkan kehadiran karena keikhlasannya.
Beberapa perlengkapan seperti gelas, piring, sendok dan lainnya pun ikut disiapkan dengan modal meminjam milik RT, dan RT sebelah, karena tidak cukup. Dan saya sebagai penulis pun ikut turun langsung ke lapangan, dengan menggiring secara zig-zag saya mencetaak gol [ternyata salah cerita]. Ya, saya ikut membantu dengan mancari pinjaman ke RT sebelah dan akhirnya dengan gagah, saya gagal.
Ya,  makanan sudah siap. Jumlah hidangan [racikan] sekitar 100 porsi. Dan jangan dilupakan saya ikut terjun bebas. Maksudanya terjun langsung membantu belanja, masak, dan lainnya. Saya membantu dan itu bukan hal yang mudah. Setelah semua tersaji kami bekerjasama untuk menurunkan makanan ke peserta pengajian yang jumlahnya begitu banyak. Kami sadar kerjasama dalah poin penting untuk mencapai sebuah tujuan bersama yang bersar. Work in group with a different skill I think that’s better than a single cool hand.

No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...