Oleh: Thoriq Tri Prabowo
Menulis, sesuatu yang kedengarannya mudah tetapi tidak banyak orang lakukan. Dalam dunia akademik, menulis adalah keterampilan yang wajib dimiliki karena dengan menulislah komunikasi ilmiah antara akademisi bisa dilakukan. Dalam beberapa kesempatan bahkan seorang akademisi bisa mengenal betul orang lain hanya karena membaca tulisan-tulisan ilmiahnya. Berlandaskan fenomena itulah saya mencoba membahas ‘Bagaimana cara menulis artikel?’ di video diary LOL #LibrarianOnLine Episode ke-2 ini.
Pustakawan dan dunia kepenulisan, dua hal yang sangat dekat. Iya, selama ini kebanyakan pustakawan hanya mengelola informasi yang ditulis oleh orang lain. Sementara, kapasitas mereka sebagai sebuah profesi yang diakui atau tidak memberi efek kepada masyarakat sekitar juga sebenarnya mampu untuk menghasilkan sebuah karya (tulisan). Bahkan pada konsep kemas ulang informasi, pustakawan dituntut untuk bisa ‘menulis’, entah dengan media apapun. Untuk menyikapi permasalahan itu, saya merasa perlu membuat sebuah postingan yang berkaitan dengan pustakawan dan kepenulisan. Pustakawan harus mulai untuk menulis, entah di media apapun (termasuk video, cek #LibrarianOnLine).
Kebetulan sekali momentumnya pas. Saat ini Moh. Murysid, seorang pustakawan penulis mengajak teman-teman pustakawan untuk berkolaborasi, menulis sebuah buku bunga rampai berisi opini pustakawan mengenai tema yang ditentukan, yaitu ‘Bangga Menjadi Pustakawan’. Nah, disitu saya tertarik untuk belajar menulis, saya mencoba untuk bergabung dengan program yang diadakan Moh. Mursyid dengan mengirimkan satu artikel saya.
Pernah berdiskusi secara singkat, Moh. Mursyid mengatakan satu kunci utama untuk menjadi penulis adalah ‘KEMAUAN UNTUK MENULIS’. Saya tidak akan menyia-nyiakan kesempatan ini untuk belajar darinya. Meskipun sudah beberapa kali menulis makalah dalam perkuliahan, tetapi kaku rasanya untuk menulis sebuah artikel semi ilmiah. Untuk itu disini saya mencoba membagikan pengalaman menulis artikel saya kepada teman-teman. Ada beberapa poin yang menurut saya layak untuk menjadi perhatian teman-teman yang ingin menulis artikel.
Yang pertama adalah tema. Teman-teman harus memahami betul, tema dari artikel yang akan ditulis. Memahami disini setidaknya teman-teman bisa membayangkan fenomena-fenomena yang bersangkutan dengan tema yang dipersyaratkan, bisa dengan merefleksikan pengalaman sehari-hari, atau dengan informasi yang didapatkan baik dari bangku perkuliahan atau seminar dan sejenisnya. Dengan memiliki modal inilah teman-teman baru akan bisa membangun kerangka penulisan. Setelah memiliki pengetahuan terkait tema, maka langkah selanjutnya adalah dengan menyempitkan pembahasan pada bahasan yang paling dikuasai atau menjadi minat kajian teman-teman, penguasaan dan minat menjadi sangat penting karena akan menentukan kualitas artikel yang kita buat.
Setelah itu untuk mempermudah penulisan, maka diperlukan pembuatan ‘peta’ untuk mencapai ‘tujuan’. Apa itu peta dan tujuan? Menurut saya menulis itu seperti berjalan untuk mencapai tujuan tertentu. Yang dimaksud dengan peta adalah ‘outline’, yaitu pokok bahasan. Dan tujuan adalah inti dari artikel, sehingga untuk menyampaikan inti dari artikel diperlukan langkah-langkah yang runtut agar pembaca mudah dalam memahami. Outline tersebut harus dibuat secara sistematis dan logis, artinya memudahkan kita sebagai penulis dalam membuat artikel.
Langkah selanjutnya adalah eksekusi, yaitu pengembangan ke dalam paragraf dari outline yang sudah kita buat sebelumnya. Pada tahapan tersebut, pengetahuan sangat berperan penting. Orang yang gemar membaca pasti akan lebih mudah dalam mengembangkan outline menjadi paragraph yang berisi, maka dalam hal ini menjadi penulis haruslah menjadi pembaca terlebih dahulu. Pengembangan dari outline ke dalam paragraph harus melihat konteks dari outline, dengan demikian artikel yang dibuat akan renyah dibaca.
Simak video LOL #LibrarianOnLine Eps.2 di bawah ini untuk mengetahui bagaimana cara saya menulis sebuah artikel:
Demikian tips ini dibuat berdasarkan atas pengalaman saya sendiri, sangat dianjurkan memberikan masukan dan kritikan pada apa yang saya bagi karena saya masih merasa sangat kekurangan dalam hal kepenulisan.
No comments:
Post a Comment