Oleh: Thoriq Tri Prabowo/10140021/IPI/IDKS A
Hal yang sangat sulit untuk menjatuhkan piliihan ketika
ada pertanyaan sebenarnya apa yang paling menonjol dari saya (penulis)? Dan kedua
pilihan mutlak itu adalah garing dan aneh. Hal itu tidak
semata-mata terjadi sejak 11 minggu yang lalu (Ingat perkuliahan pertama semester
IV). Tapi entah sejak kapan tepatnya saya tidak ingat (Dicari pada buku catatan
juga tidak ada). Apa karena wacana garing nan aneh saya ini kah saya
dikategorikasn sebagai makhluk yang aneh? Atau karena sesuatu yang saya sebut
keren itu menjadi aneh di telinga mereka? Oh iya, sebelumnya belum saya
jelaskan definisi keren menurut versi saya.
Dan berikiut adalah penuturan saya saat diwawancarai
oleh laptop saya sendiri (Dengan menggunakan software bajakan multi fungsi yang
berguna untuk merubah perintah manual menjadi sebuah susunan huruf digital non
cetak). Beliau bercakap perihal definisi keren:
“Menurut saya sendiri definisi keren itu luas sekali.”
Tanpa ditanya beliau menuturkan kata bijak tersebut.
“…” laptop menimpali. Tak terdengar suara apapun
kecuali suara butiran hujan yang jatuh secara berjamaah di atap kos-kosan yang
berbahan dasar seng itu.
“Ya luas sekali, saya tak mendefinisikan keren hanya
sebatas gaya berpenampilan, musik, atau propeti pasang tempel samata.” Lagi-lagi
penulis berbicara tanpa ada seorang-pun yang menanyaainya.
“…” laptop kembali tertegun dan tetap belum
mengeluarkan sepatah, sepotong, sehancur, sepecah, atau serobek kata sekalipun. Penulis
kembali menatap tajam sang laptop, seakan bersiap membalas sadis lagi suara
hening itu.
“Stop! Sebenarnya apa yang aneh jika saya lebih
memilih Superman Is Dead dari pada SLANK? Lebih memilih acara televisi masak-memasak
daripada acara musik komersial di beberapa stasiun televisi swasta? Lebih memilih
talkshow dan ajang pencarian bakat daripada acara live big match pertandingan antara
Real Madrid VS Barcellona dini hari? Lebih suka main game balapan daripada main
game sepak bola? Lebih suka daging ayam daripada daging udang?dan masih banyak lainnya.
Dan menurut saya itu semua hanyalah tentang pilihan, bukan margin tingkat
kekerenan seseorang, saya menganggapnya sebagai warna yang saling melengkapi,
bukan sebagai jajaran warung masakan padang yang saling bersaingan untuk
mendapatkan posisi terdepan. Terutama dalam bidang keren-pengerenan (ejaan yang
memakasa).” Berikut jelas penulis resmi akun blog Mengatasi Masalah dengan Menambah
Masalah itu. (lihat) http://thoriqtriprabowobergurau.blogspot.com/
“…tuttt…” dengan cepat penulis memberi pertolongan
kepada laptop. Ia melakukan tindakan pemijatan pada sebuah tombol bertuliskan “Ctrl” dan dalam waktu yang bersamaan
telunjuk tangan kirinya memencet sebuah tombol yang tidak begitu jauh dari
tombol pertama tadi. Tombol kedua yang ia pencet adalah sebuah tombol yang
bertuliskan huruf “S”. Dan sebuah
kenyataan haruslah diterima, laptop hening untuk seketika karena kehabisan
aliran listrik. Dan tulisan ini terselamatkan di sela-sela waktu yang tidak
lama itu.
Suasana menjadi lebih hening dari suasana hening
yang pertama tadi. Karena terjadi sebuah kegagalan bernarasi penulis memilih
untuk melanjutkannya dengan sedikit deskripsi yang lebih berbelit-belit. Karena
lupa menulis definisi keren, maka penulis mencoba menjelaskannya dengan metode penyampaian
deskriptif, yaitu sebuah tindakan yang membuat jantung berdetak lebih kencang,
memacu adrenaline, dan tentunya hal terluar biasa dari semua yang pernah kita
lakukan dalam kehidupan kita pada tempo itu dan sebelum itu terjadi. Dan
tentunya keren itu merupakan pencitraan nyata dari pemikiran terluar biasa kita
pada tempo yang sama itu juga. Dan pasti definisi keren memiliki banyak versi. Jika
ada 6.840.507.003 penduduk dunia menurut data bank dunia tahun 2010, maka sangat
dimungkinkan sekali ada 6.840.507.003
bahkan
lebih versi dari keren itu sendiri pada waktu itu.
Beberapa cuplikan kegiatan penulis bisa diikuti di
akun resmi twitter penulis klik saja https://twitter.com/#!/thoriq03prabowo
yang akan update mengisi kekosongan anda. Update sesuai jam kosong penulis. Ini
akun saya terserah saya! Haha…
Garing dan aneh itu akan tetap melekat pada seonggok
nyawa yang bersemayam pada sebuah struktur ajaib Tuhan karena hanya tersusun
dari beberapa rakitan tulang yang dibalut daging itu, sangat luar biasa. Sampai
19 tahun terakhir ini benda itu diklasifikasikan sebagai manusia berjenis
kelamin laki-laki. Si garing nan aneh itu bernama Thoriq Tri Prabowo.
No comments:
Post a Comment