Monday, 30 April 2012

Mereka Bilang Saya Aneh

Oleh: Thoriq Tri Prabowo/10140021/IPI/IDKS A
Hal yang sangat sulit untuk menjatuhkan piliihan ketika ada pertanyaan sebenarnya apa yang paling menonjol dari saya (penulis)? Dan kedua pilihan mutlak itu adalah garing dan aneh. Hal itu tidak semata-mata terjadi sejak 11 minggu yang lalu (Ingat perkuliahan pertama semester IV). Tapi entah sejak kapan tepatnya saya tidak ingat (Dicari pada buku catatan juga tidak ada). Apa karena wacana garing nan aneh saya ini kah saya dikategorikasn sebagai makhluk yang aneh? Atau karena sesuatu yang saya sebut keren itu menjadi aneh di telinga mereka? Oh iya, sebelumnya belum saya jelaskan definisi keren menurut versi saya.
Dan berikiut adalah penuturan saya saat diwawancarai oleh laptop saya sendiri (Dengan menggunakan software bajakan multi fungsi yang berguna untuk merubah perintah manual menjadi sebuah susunan huruf digital non cetak). Beliau bercakap perihal definisi keren:
“Menurut saya sendiri definisi keren itu luas sekali.” Tanpa ditanya beliau menuturkan kata bijak tersebut.
“…” laptop menimpali. Tak terdengar suara apapun kecuali suara butiran hujan yang jatuh secara berjamaah di atap kos-kosan yang berbahan dasar seng itu.
“Ya luas sekali, saya tak mendefinisikan keren hanya sebatas gaya berpenampilan, musik, atau propeti pasang tempel samata.” Lagi-lagi penulis berbicara tanpa ada seorang-pun yang menanyaainya.
“…” laptop kembali tertegun dan tetap belum mengeluarkan sepatah, sepotong, sehancur, sepecah, atau serobek kata sekalipun. Penulis kembali menatap tajam sang laptop, seakan bersiap membalas sadis lagi suara hening itu.
“Stop! Sebenarnya apa yang aneh jika saya lebih memilih Superman Is Dead dari pada SLANK? Lebih memilih acara televisi masak-memasak daripada acara musik komersial di beberapa stasiun televisi swasta? Lebih memilih talkshow dan ajang pencarian bakat daripada acara live big match pertandingan antara Real Madrid VS Barcellona dini hari? Lebih suka main game balapan daripada main game sepak bola? Lebih suka daging ayam daripada daging udang?dan masih banyak lainnya. Dan menurut saya itu semua hanyalah tentang pilihan, bukan margin tingkat kekerenan seseorang, saya menganggapnya sebagai warna yang saling melengkapi, bukan sebagai jajaran warung masakan padang yang saling bersaingan untuk mendapatkan posisi terdepan. Terutama dalam bidang keren-pengerenan (ejaan yang memakasa).” Berikut jelas penulis resmi akun blog Mengatasi Masalah dengan Menambah Masalah itu. (lihat) http://thoriqtriprabowobergurau.blogspot.com/
“…tuttt…” dengan cepat penulis memberi pertolongan kepada laptop. Ia melakukan tindakan pemijatan pada sebuah tombol bertuliskan “Ctrl” dan dalam waktu yang bersamaan telunjuk tangan kirinya memencet sebuah tombol yang tidak begitu jauh dari tombol pertama tadi. Tombol kedua yang ia pencet adalah sebuah tombol yang bertuliskan huruf “S”. Dan sebuah kenyataan haruslah diterima, laptop hening untuk seketika karena kehabisan aliran listrik. Dan tulisan ini terselamatkan di sela-sela waktu yang tidak lama itu.
Suasana menjadi lebih hening dari suasana hening yang pertama tadi. Karena terjadi sebuah kegagalan bernarasi penulis memilih untuk melanjutkannya dengan sedikit deskripsi yang lebih berbelit-belit. Karena lupa menulis definisi keren, maka penulis mencoba menjelaskannya dengan metode penyampaian deskriptif, yaitu sebuah tindakan yang membuat jantung berdetak lebih kencang, memacu adrenaline, dan tentunya hal terluar biasa dari semua yang pernah kita lakukan dalam kehidupan kita pada tempo itu dan sebelum itu terjadi. Dan tentunya keren itu merupakan pencitraan nyata dari pemikiran terluar biasa kita pada tempo yang sama itu juga. Dan pasti definisi keren memiliki banyak versi. Jika ada 6.840.507.003 penduduk dunia menurut data bank dunia tahun 2010, maka sangat dimungkinkan sekali ada  6.840.507.003 bahkan lebih versi dari keren itu sendiri pada waktu itu.
Beberapa cuplikan kegiatan penulis bisa diikuti di akun resmi twitter penulis klik saja https://twitter.com/#!/thoriq03prabowo yang akan update mengisi kekosongan anda. Update sesuai jam kosong penulis. Ini akun saya terserah saya! Haha…
Garing dan aneh itu akan tetap melekat pada seonggok nyawa yang bersemayam pada sebuah struktur ajaib Tuhan karena hanya tersusun dari beberapa rakitan tulang yang dibalut daging itu, sangat luar biasa. Sampai 19 tahun terakhir ini benda itu diklasifikasikan sebagai manusia berjenis kelamin laki-laki. Si garing nan aneh itu bernama Thoriq Tri Prabowo.

No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...