Oleh: Thoriq Tri
Prabowo/10140021/IPI/IDKS A
Tak begitu marak
dibicarakan penulis sempat frustasi karena blog yang ditulisnya memang
benar-benar telah mencapai tahap “benar-benar garing luar biasa”. Kendati
demikian ia tak kunjung henti menyuarakan wacana-wacana garingnya yang seperti
sebuah investasi di perusahaan bonafide semakin
hari semakin bertambah, garingnya. Karena tak begitu menyukai makanan yang
berbau seafood, maka penulis memilih untuk menulis sebuah wacana lagi seputar
dunia informasi dalam konteks sosial, khususnya jejaring sosial. (tidak
nyambung).
Jejaring sosial yang
sangat popular digunakan dari masyarakat awam sampai masyarakat sadar informasi
menurut versi penulis adalah facebook, dan beberapa tahun terakhir ini telah
ada terobosan baru, yaitu twitter. Disebut jejaring sosial karena programmer si
pembuat jejaring sosial tersebut dengan segala ilmu yang ia miliki merancang
sebuah sistem pertemanan yang bahkan bisa mengubah status relationship kapan
saja. Pengguna diposisikan seperti masyarakat yang terkumpul dalam sebuah forum
dan di dalamnya terdapat interaksi sosial. Secara singkat itu saja.
Lalu apa benar jejaring
sosial menyelesaikan segala masalah kita? Seperti yang kita ketahui bahwa yang
bisa menyelesaikan masalah tanpa masalah hanyalah Tuhan dan pegadaian. Namun
semakin kesini jejaring sosial mencoba menekuni profesi yang berhubungan dengan
pemberian solusi tersebut. Sangat mencurigakan, apakah jejaring sosial akan
berpindah profesi menjadi pekerja sosial atau seorang konsultan? Hal itu tidak
pernah kita ketahui, karena lagi-lagi hanya Tuhan dan jejaring sosial yang
mengetahuinya.
Facebook selalu siap 24
jam untuk menampung bermilyar-milyar kalimat di setiap harinya, begitu juga
dengan twitter dan jejaring sosial lainnya. Setiap akun menuliskan curahan
hatinya dengan berbagai macam versi, dan penulis menggolongkan beberapa versi
penulisan curahan hati di jejaring sosial.
1.
Versi cool:
yaitu penulisan status yang apa adanya dengan kata-kata yang bisa dipahami
seluruh masyarakat, baik awam maupun masyarakat professional. Dalam penulisannya
jarang sekali menunjukkan kekecewaaan, terlebih menunjukkan bahwa ia adalah
seorang yang benar-benar cool dalam menghadapi masalah. Status ini biasanya
dituliskan oleh seorang mahasiswa yang sedang dalam kondisi stabil tidak
terdeteksi gejala galau dan dilema.
2.
Versi sok cool: yaitu metode penulisan status
yang dari segi bahasa memang mudah dimengerti, namun biasanya dituliskan oleh
sesorang dengan kapasitas yang kurang memadai untuk menuliskan status tersebut.
Biasanya si penulis status tersebut menuliskan status tersebut modal dari
menjiplak atau mengutip dari seorang status orang cool, sesuai konteks dan
namanya sok cool. Status ini biasanya
dituliskan mahasiswa yang kondisi jiwanya sedang terguncang, galau, dan sangat
berpotensi untuk loncat ke jurang karena saking galaunya.
3.
Versi semi
galau: yaitu model penulisan status yang sudah jelas-jelas galau namun
menuliskannya dengan kata-kata yang elegan, tertata, dan santun. Status ini
biasanya dituliskan oleh seorang yang cool berisi curhatan isinya. Kata-kata
yang diracik sehingga menjadi sebuah kalimat galau berkualitas tanpa ada unsure
SARA, dan kejahatan dalam dunia status lainnya. Meskipun demikian penulis
status semi galau ini tetap berpotensi untuk mengidap penyakit galau total,
yang tentunya akan berakibat fatal bagi penderitanya.
4.
Versi galau
total: yaitu model penulisan yang sudah tidak tertolong galaunya (kadar galau
100%). Jika seseorang sudah terinfeksi virus galau sudah bisa dipastikan jika
status ini akan memenuhi beranda anda, maka waspadai dan ketahuilah gejala
galau di sekitar anda. Gejala-gejala nyata yang dapat anda antisipasi adalah:
a.
Ketika seseorang
terlihat lebih murung dari biasanya
b.
Ketika seseorang
tidak fokus dan sering melamun
c.
Ketika seseorang
sering menyendiri dan tiba-tiba akrab dengan toilet
d.
Ketika seseorang
terlihat lebih kurang enak dilihat dari biasanya, dll.
Status
ini biasa ditulis oleh mahasiswa-mahasiswa ababil, terlebih sedang berkecipung
dalam dunia kelam percintaan. Dalam status ini juga biasa dibubuhkan tanda yang
tidak seharusnya dibubuhkan, kurang sesuaian tanda baca dan status. Sangat
dianjurkan untuk menghindarkan status-status tersebut pada anak-anak dibawah
umur.
Contoh
kasus: Ketika seseorang dilanda asmara
dalam sebuah bahtera perpacaran, namun diketahui ternyata orang yang ia cintaui
tengah bermesraan dengan orang lain. Dan berikut adalah contoh-contoh
statusnya:
Versi Cool “Tetaplah optimis dan percaya diri. Masih banyak
yang lain yang harus kuperjuangkan.” Status-status cool lain bisa dibuka di: http://www.facebook.com/thoriq.t.prabowo
Versi Sok Cool “Saat aku mulai meninggalkanmu, jangan kira aku
bosan. aku hanya sedang belajar untuk bersikap dewasa”
Versi Semi Galau “Nampaknya kamu memang menyukainya, pergilah
dengannya aku ikhlas”
Versi Galau Total “Awquh BeNci kaMuw 64’ kAndt KnaL agE pkOKna mA
kaMuwh, mAkanDt tUwh 53LingKuhanMuh?@#$%^&*()!@~”
Banyak sekali yang aneh
dari dunia jejaring sosial, namun semuaa itu kembali kepada kondisi jiwa si
penulisnya, krena tak jarang banyak sekali penulis status di jejaring sosial
yang berlatarkan keisengan semata. Dan tetaplah berpegang teguh pada keyakinan
bahwa yang menyelesaikan masalah bukan komentar atau thumbs, tetapi Tuhan-lah
yeng menyelesaikannya lewat usaha dan kerja keras kita semua.
No comments:
Post a Comment