Oleh:
Thoriq Tri Prabowo
Dewasa ini
banyak sekali pengangguran dimana-mana. Tidak sedikit di antaranya adalah
sarjana atau lulusan universitas terkemuka yang mempunyai IPK (Indeks Prestasi
Komulatif) tinggi di masa kuliahnya. Ketika tes tertulis pun mereka lolos
dengan mudah. Lalu apa sebenarnya yang membuat banyak orang pandai tersebut
gagal?
Tidak
semua orang memiliki keterampilan berkomunikasi yang baik terhadap orang lain.
Kebanyakan orang bisa melewati tes tertulis dengan mudah, namun terpaksa harus
berhenti sampai di tes wawancara. Karena tak menunjukkan karakter yang baik. Ternyata yang
dibutuhkan dalam dunia kerja tak cukup hanya keterampilan dan kepandaian saja.
Tetapi juga kemampuan berinteraksi sosial.
Bayangkan
saja. Seorang yang pandai bisa mengerjakan segalanya dengan cepat, namun mereka
susah untuk bekerjasama. Orang yang demikian lebih mirip dengan robot tentunya.
Di era persaingan global menjalin kerjasama sangatlah perlu, karena dengan
banyak relasi maka akan semakin memudahkan mengembangkan bisnis dan usaha kita.
Memang
perlu pengetahuan teori yang bagus dalam mengerjakan sesuatu. Namun materi yang
diajarkan di perkuliahan seringkali berbanding terbalik dengan keadaan yang
sebenarnya di dunia kerja. Sehingga kerjasama untuk menyelesaikan masalah
menjadi sebuah keharusan. dan orang yang tak bisa bekerjasama akan selalu
terbebani oleh pekerjaanya sendiri, stress, bahkan barangkali dikucilkan.
Pun begitu
ketika menduduki jabatan sebagai pemimpin. Harus mampu mengkondisikan rekan dan
bawahannya agar atmosfer kerjanya nyaman. Pemimpin yang baik tentunya tidak nglokro dan tidak otoriter juga. Tetapi
bisa berkomunikasi berjejak pendapat dengan yang lain, sehingga akan tercipta
suasana yang hangat, dan tentu pekerjaan terselesaikan dengan baik.
Pada
akhirnya, pendidikan karakter memang tidak bisa disepelekan begitu saja. Interaksi
sosial sangat diperlukan untuk membangun kerjasama, baik terhadap sesama rekan,
atasan, atau bawahan. Hal tersebut membuktikan pentingnya pendidikan karakter sejak sedini mungkin.
Manusia sebagai mahkluk sosial yang tak akan mampu hidup sendiri, maka
dibutuhkan kerjasama antara satu sama lain.
Pernah dimuat pada rubrik Suara Mahasiswa Koran Republika Edisi Selasa 26 Februari 2013
No comments:
Post a Comment