Hand Phone (HP) merupakan alat komunikasi yang multifungsi, di dalamnya terdapat banyak fitur yang bisa digunakan untuk memudahkan pekerjaan manusia, beberapa fasilitas yang terdapat di dalamnya antara lain: Phone Book (Buku telepon) yang berguna untuk menyimpan nomor telfon beserta namanya tanpa harus menulis menggunakan bolpoin di layar HP, cukup dengan menekan keypad (tombol-tombol yang terdapat dalam HP) mungkin bentuknya mirip sekali dengan kalkulator, sekedar pemberitahuan saja bagi yang belum mengetahui apa itu keypad, fasilitas berikutnya adalah Make A Call (Membuat panggilan). Dengan menggunakan fasilitas ini pengguna HP akan sangat terbantu terutama dalam hal komunikasi jarak jauh, bukan berarti dalam HP terdapat elang pengirim surat, atau jin yang bisa bertransmigrasi ke luar pulau atau semacamnya, tetapi memang kenyataannya fungsi HP seperti itu.
Mungkin akan beda lagi jika dibahas menggunakan pendekatan fisika. Fasilitas selanjutnya adalah SMS (Sebut saja pesan singkat) mengapa disebut pesan singkat? Apakah pesan yang disampaikan harus singkat? Atau, apakah saat menuliskan pesannya harus disingkat-singkat? mungkin karena si Penemu memang menghendaki nama itu saja tanppa harus dipertanyakan lagi.
Pembahasan minggu ini berkaitan dengan salah satu fitur yang terdapat dalam HP yaitu SMS, pengejaan lafal SMS sering kali salah kaprah diucapkan, SMS yang pada dasarnya tidak mempunyai huruf vocal, dibaca seakan-akan mempunyai huruf vokal, dan singkat saja dibaca ESEMES. Berkaitan dengan hal itu saya sebagai penulis resmi akun ini mempunyai penyelesaian masalah yang sangat mujarab, karena SMS terdiri dari tiga huruf konsonan yaitu S, M, dan S, sangat tiidak mungkn jka SMS dlafalkan begitu saja, karena pada dasarnya hal tersebut adalah suatu akronim, atau semacam singkatan, dan menurut saya kata tersebut hanya bisa ditulis, dan akan sangat susah jika dilafalkan, mungkin akan sangat banyak menguras air lur saat mencoba melafalkannya, maka solusi terbaik untuk menginsialkannya adalah dengan menuliskannya, entah di pelepah kurma, kulit kambing, kulit unta, papyrus, atau dalam format digital sekalipun, cara itu adalah cara satu-satunya untuk menyelesaikan masalah tentang penginisaialan SMS.
Setelah diulas dari segi pengejaannya, sekarang akan kita bahas tentang konten dari SMS, dan yang menjadi bahan pembahasan kita fokus bagaimana menggunakan tanda baca yang baik dan benar menurut saya sendiri. Sasaran empuk pembahasan kali ini adalah para kaula muda, yang masih banyak inspirasi dan masih suka mengekspresikan dirinya sendiri, terutama dalam berhubungan via SMS. Mereka mempunyai gaya yang bermacam-macam saat menuliskannya, terlebih dalam penggunaan tanda baca paling sensitif seluruh dunia (?) Tanda Tanya, dan (!) Tanda Seru. Kedua tanda tersebut sangat berbeda arti, dan akan sangat fatal jika salah dalam penggunaannya.
Tanda Tanya (?) berguna untuk memberi tanda atau rambu-rambu bahwa orang yang menulisakannya sedang bertanya, contoh: “Kamu mau kemana?”. Kalimat tersebut menunjukkan bahwa si Penulis menanyakan mau kemanakah orang yang ditanya tersebut, tanpa ada perasaan yang lain, berarti si penanya murni ingin mengatahui tanpa ada motiv lain, pertanyaan tersebut sangat layak ditanyakan oleh siapa saja dan merupakan pertanyaan yang wajar tanpa harus dicurigai, seperti halnya seorang bapak yang bertanya kepada anaknya. Sedangakan Tanda Seru (!) berguna untuk memberi tanda atau rambu-rambu bahwa orang yang menuliskannya sedang menyeru, menegaskan, atau terkadang tanda tersebut akan membentuk fungsi perintah terhadap orang yang membacanya, contoh: “Kamu mau kemana!”. Kalimat tersebut menunjukkan bahwa si Penulis menyerukan kata-katanya kepada orang yang membacanya, jika diselidiki mungkin si penulis mempunyai motiv lain mengapa member tanda seru (!) pada akhirannnya, mungkin dalam kenyataannya si Penulis adalah seorang penculik yang sedang menyerukan korbannya yang akan melarikan diri, sehingga kalimatnya menjadi “Kamu mau kemana!”. Bisa dibayangkan dengan air liur yang sedikit berceceran di 4 cm sekitar permukaan mulut, dan mata yang melotot berdiameter sekitar 2 cm.
Kasus di atas menunjukan bahwa salah penulisan akan mengakibatkan dampak yang sangat fatal, jika terbolak-balik dalam penggunaan tanda bacanya, bisa jadi seorang bapak yang bertanya kepada anaknya disangka penculik yang sedang mengancam korbannya, atau sebaliknya, karena judulnya SMS Pemicu Perang Dunia???!!!, maka akan saya singgung sedikit berkaitan tentang hal itu, coba bayangkan jika ada dua Negara, sebut saja Negara A dan Negara B, presiden dari Negara A adalah keturunan Jawa, saat Negara B sedang dikabarkan berseteru dengan Negara C, dan presiden Jawa dari Negara A tadi mencoba bersimpati dan mengirim SMS dengan kesalahan penggunaan tanda baca : “Perang yo!” padahal yang dimaksud sebenarnya adalah “Perang yo?” (menanyakan sedang terjadi perang atau tidak) lalu bayangkan, apa yang akan terjadi pada Negara A dan B setelah SMS itu terkirim?
Oh ya, maaf kalo temanya kurang jelas, pada dasarnya ketikan saya berisi tentang gurauan-gurauan garing yang sangat garing seremnyah rempeyek, tapi bisa dipastikan saya mengetiknya sendiri, dengan kata-kata sendiri, meskipun ada sebagian kata yang mengutip, itupun dari sumber yang kurang jelas :D
ReplyDeletesepertinya saya juga pernah bahas hal ini dengan kemasan yang berbeda tentunya,tapi apa ya judulnya lupa. pembawaannya menarik. saya lebih tertarik dengan artikel semacam ini daripada mantengin timelinenya radityadika. hahaha.
ReplyDeleteHaha setidaknya saya punya nilai plus dari pada raditya dika, plus garing dan tidak mutunya :D
ReplyDelete